Ovina Pattari's Blog

the world just too amazing, all we need is being the witness

Wednesday, May 2, 2018

Saya Hampir Kena Rampok : Modus Terbaru

No comments
photo by Kristanto U (Foursquare)

Berawal dari saya yang melamun kemarin, tiba-tiba saya teringat kejadian sekitar satu atau dua minggu yang lalu.

Pada saat itu, saya yang turun di Stasiun Grogol bermaksud untuk naik Transjakarta menuju Pluit untuk kursus Bahasa Jerman. Halte Transjakarta yang paling dekat dari Stasiun Grogol adalah Halte Latumenten Stasiun Grogol.

Semuanya berjalan biasa saja. Saya tap in lalu saya lihat ada seorang Ibu (saya lupa dia sedang gendong anak/bawa barang penampilannya (maaf) seperti kaum papa) duduk di sebelah kanan kursi dan seorang Bapak yang duduk di sebelah kiri kursi, menyisakan bagian tengah yang kosong.

Karena bawaan saya saat itu lumayan banyak, saya pun permisi untuk duduk di antara mereka. Sekitar dua sampai tiga orang juga tap in lalu menunggu bus Transjakarta.

Saya duduk sambil memainkan handphone untuk mengecek lewat aplikasi Traff* agar saya dapat mengetahui posisi bus terdekat menuju Pluit.

Bus tujuan Pluit pun tiba, orang-orang bergegas menuju pintu masuk bus. Saat saya berdiri, tiba-tiba ibu di sebelah kanan saya tadi berkata : "Neng, tolong bantu ibu tap, ibu mau keluar tapi ga punya kartu"

Saya refleks berkata "Ibu minta tolong petugas saja untuk bantu bukain, boleh kok" saya sempat mau menolong Ibu itu, tapi saya urungkan karena saya tahu petugas pasti akan membantu, lalu saya bergegas naik bus feeder (Bus Transjakarta kecil) menuju Pluit.

Entah mengapa saya tidak punya niat sama sekali untuk membantu ibu itu, walaupun saya sempat dilema. Saya bisa saja menunggu bus berikutnya untuk menolong, tapi hati saya berkata untuk cepat naik bus feeder dan tidak membantu ibu itu.
---
Ketika saya mengingat kejadian itu kemarin, saya langsung bersyukur kepada Tuhan.
Karena saya dijauhkan dari segala mara bahaya. Apa jadinya jika saya membantu ibu itu tap out?

Mungkin saja saya ditodong dan dirampok oleh Ibu dan Bapak itu, karena mereka sama-sama menunggu di halte, tapi ketika bus tiba, mereka tidak naik dan minta bantuan saya untuk tap out.

Lagi pula setelah dipikir-pikir, ibu itu terlalu mencurigakan.
- Kenapa dia menunggu di halte bus tapi tidak naik bus?
- Kenapa dia bisa masuk halte tapi tidak memiliki kartu?
- Jika ia ingin keluar halte, kenapa dia tidak meminta tolong saat saya duduk di sampingnya?
- Apakah dia menunggu halte dalam sepi untuk melancarkan aksinya terhadap saya?

Saya bukan bermaksud untuk menaruh curiga pada ibu itu, namun tidak ada salahnya untuk lebih waspada terhadap hal-hal di sekitar terutama pada saat ini sedang marak kasus-kasus perampokan, pencurian, penipuan, hipnotis dan lain-lain. Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Ikuti kata hati karena kata hati adalah suara dari Tuhan dan selalu berdoa memohon perlindungan-Nya atas hidup kita.

Thankyou God for your blessing for me.
Always Stay Alert and Stay Safe!

-Ovina Pattari P.