the world just too amazing, all we need is being the witness

Wednesday, March 8, 2017

Ketika Otot Dipakai daripada Otak

2 comments
Image source : www.fanpop.com

Ketika otot yang dipakai dari pada otak, hari ini Rabu, 8 Maret 2017, para supir angkot Tangerang dengan anarkis 'menertibkan' para ojek online, tidak peduli warna atribut yang mereka pakai.

Saya hari ini menjadi korban keganasan mereka. Saya memesan uber motor dari Modernland untuk pulang ke rumah. Driver uber saya datang memakai jaket yang dibalik dan helm lain, sedangkan saya tetap memakai helm uber.

Sampai di depan Tangcity jalanan macet. Rupa-rupanya ada sweeping ala-ala supir angkot. Kami memilih untuk tetap berjalan melewati mereka karena memang tidak ada jalan kembali.

Dari kejauhan, saya melihat mereka menunjuk-nunjuk sambil berjalan setengah berlari menuju motor kami motor kami seakan-akan adalah seorang pendosa yang harus dihukum mati.

Seorang dari mereka menghampiri dan menyuruh kami berhenti. Saya pun menyuruh driver uber saya untuk tetap berjalan. Driver saya sambil berkata maaf maaf permisi namun tak digubris olehnya. Kami memilih untuk tidak melawan.

Mereka tiba-tiba berlari mengejar kami dari samping, driver uber pun memacu motornya sekencang-kencangnya. Tak disangka, seorang di antara mereka menyabet kami dengan jaket jeans dan mengenai lutut kanan saya serta tangan driver saya.

Sontak emosi saya naik dan saya berteriak an*i** dan b****** kepada orang yang memukul saya. Secara ajaib mereka berhenti mengejar kami dan saya mendapati bahwa motor kami berlari dengan kencang.

Beruntung kami berdua tidak jatuh. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya kalo kami berdua jatuh. Apakah kami berdua akan dipukuli sampai terkapar tak berdaya di jalan? Apakah mereka akan bertanggung jawab jika semua hal tersebut terjadi?

Tentu saja tidak, mereka tidak akan mungkin bertanggung jawab.

Tapi, semua karena kuasa Tuhan yang melindungi kami sehingga kami selamat dari insiden tersebut.

Kami akhirnya kembali ke pangkalan ojek online di Modernland dan saya memesan uber mobil. Bersama-sama dengan driver uber lain mereka memastikan saya naik ke dalam mobil yang aman.

Apa dengan cara 'sweeping', berdemo dan bertindak anarkis seperti ini akan menarik simpati masyarakat untuk kembali menggunakan angkot?

Saya pribadi sih akan berpikir beberapa kali untuk naik angkot lagi.

Moral of the story : Ibarat berladang di tanah tandus yang kurang atau bahkan tidak bisa menghasilkan, maka pindahlah ke tanah lain yang lebih bisa menghasilkan.

Jangan pakai otot tapi pake otak biar bisa berjuang buat hidup.

Terimakasih Tuhan atas penyertaan-Mu. Amin🙏

*saya langsung tidak enak hati dan meminta maaf kepada driver uber saya setelah saya meneriakan kata-kata tersebut. Untung beliau memaklumi. #kepancingemosi #orangsayagasalahtapidigebukin #kesel #haha

2 comments :